13 Juli 2025
Jakarta — Kesadaran akan gaya hidup sehat di Indonesia semakin meningkat. Hal ini terlihat dari pertumbuhan signifikan pasar produk organik di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Masyarakat kini makin selektif memilih bahan makanan bebas pestisida, pengawet, dan rekayasa genetik (GMO).
Menurut data dari Asosiasi Pertanian Organik Indonesia (APOI), pada semester pertama 2025 terjadi kenaikan penjualan produk organik sebesar 28% dibandingkan tahun sebelumnya. Produk yang paling dicari antara lain sayur organik, buah lokal bebas pestisida, beras merah, madu murni, dan tempe fermentasi alami.
Supermarket & Toko Online Khusus Organik Tumbuh Pesat
Banyak retail modern kini menyediakan area khusus produk organik. Bahkan sejumlah startup lokal seperti FreshVita, HijauMart, dan OrganicGo menawarkan langganan paket sayuran organik langsung dari petani ke rumah pelanggan.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan produk sehat langsung dari sumbernya, tanpa rantai distribusi yang panjang,” ujar Dito Pranata, CEO OrganicGo.
Didukung Gaya Hidup Milenial dan Keluarga Muda
Gaya hidup organik tidak hanya mencakup makanan, tetapi juga produk perawatan diri dan rumah tangga, seperti sabun tanpa sulfat, deterjen alami, hingga skincare berbasis herbal. Banyak keluarga muda dan pekerja kantoran mulai rutin mengonsumsi green juice, oat milk, dan makanan bebas gluten sebagai bagian dari rutinitas harian.
Tantangan: Harga & Ketersediaan
Meski trennya meningkat, tantangan seperti harga yang masih relatif tinggi dan akses terbatas di daerah pinggiran masih menjadi pekerjaan rumah. Pemerintah diharapkan bisa mendorong pertanian organik lewat subsidi dan pelatihan bagi petani lokal.
Kesimpulan
Lonjakan pasar produk organik menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai berpindah dari konsumsi instan menuju pola hidup berkelanjutan dan sehat. Jika didukung dengan kebijakan yang tepat dan distribusi merata, gaya hidup ini akan menjadi standar baru masyarakat urban Indonesia.
