Semarang, Jawa Tengah — Seorang siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) bernama Naufal Rizqi (16 tahun) menyentuh hati warganet setelah lagu ciptaannya yang bertema anti-perundungan dan penerimaan diri viral di berbagai platform media sosial. Lagu berjudul “Jangan Caci, Aku Berani” tersebut ia nyanyikan bersama teman-teman tunarungu dalam konser mini yang diadakan di halaman sekolah mereka.
Dalam video berdurasi 3 menit itu, Naufal terlihat memainkan keyboard sambil bernyanyi dengan penuh perasaan, sementara siswa-siswi lain mengekspresikan lirik lagu lewat bahasa isyarat. Suasana mengharukan membuat banyak guru dan orang tua menitikkan air mata.
Inspirasi dari Pengalaman Pribadi
Naufal, penyandang tunanetra parsial, menulis lirik lagu tersebut setelah mengalami ejekan dan penolakan saat kecil. Musik menjadi pelariannya, dan ia mulai menciptakan lagu sejak usia 12 tahun. Lirik lagu “Jangan Caci, Aku Berani” menggambarkan perjalanan batin seorang anak berkebutuhan khusus yang tetap tegar menghadapi stigma sosial.
“Saya ingin orang-orang tahu bahwa kami juga punya mimpi, kami juga ingin dihargai,” ujar Naufal saat diwawancarai.
Lagu ini direkam secara sederhana di ruang kelas dengan alat musik hasil sumbangan yayasan sosial.
Respon Publik dan Dukungan Tokoh Nasional
Tagar #LaguNaufal, #SLBBerkarya, dan #StopBullying menjadi trending di Twitter dan YouTube. Musisi tanah air seperti Tulus, Andien, dan Glenn Samuel turut mengunggah ulang video Naufal dan mengajak masyarakat mendukung kampanye anti-perundungan.
Dinas Pendidikan Jawa Tengah menyatakan akan menjadikan lagu Naufal sebagai bagian dari materi kampanye sekolah ramah inklusi, sementara produser musik lokal menawarkan kerja sama untuk memproduksi versi studio dan video klip profesional.
“Saya ingin semua anak difabel percaya diri. Jangan takut, kita semua berharga,” ujar Naufal sambil tersenyum malu-malu.