Siem Reap, Kamboja – 13 Agustus 2025 – Angkor Wat adalah salah satu monumen keagamaan terbesar dan paling ikonik di dunia, yang sejak 1992 masuk dalam daftar Warisan Dunia UNESCO. Terletak di kota Siem Reap, kompleks candi ini merupakan mahakarya arsitektur Kekaisaran Khmer yang memadukan keindahan seni, teknik konstruksi, dan simbolisme spiritual yang mendalam.
Sejarah dan Pembangunan
Dibangun pada awal abad ke-12 oleh Raja Suryavarman II, Angkor Wat awalnya diperuntukkan sebagai kuil Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu. Seiring berjalannya waktu, fungsinya berubah menjadi kuil Buddha, yang masih dipertahankan hingga kini. Proses pembangunannya memakan waktu puluhan tahun, dengan ribuan pekerja, seniman, dan pengrajin terlibat dalam setiap detailnya.
Keajaiban Arsitektur
Kompleks Angkor Wat membentang seluas lebih dari 160 hektar, menjadikannya candi terbesar di dunia. Arsitekturnya menampilkan lima menara berbentuk teratai yang menjulang tinggi, simbol Gunung Meru dalam mitologi Hindu. Dinding-dindingnya dihiasi dengan relief yang menggambarkan epos Mahabharata dan Ramayana, serta kisah sejarah kerajaan Khmer.
Pengakuan UNESCO
UNESCO menetapkan Angkor Wat sebagai Warisan Dunia karena nilai sejarah, budaya, dan arsitekturnya yang luar biasa. Namun, status ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pelestarian. Pemerintah Kamboja, bersama berbagai organisasi internasional, terus melakukan restorasi untuk menjaga keaslian dan mencegah kerusakan akibat pariwisata masif.
Magnet Pariwisata Dunia
Setiap tahun, jutaan wisatawan dari seluruh dunia datang ke Siem Reap untuk menyaksikan matahari terbit di balik menara-menara Angkor Wat—momen yang dianggap salah satu pemandangan paling menakjubkan di dunia. Selain itu, wisatawan dapat menjelajahi ratusan candi lain di kawasan Angkor, seperti Bayon dengan wajah batu raksasa dan Ta Prohm yang terkenal dengan akar pohon raksasa.
Kesimpulan: Angkor Wat bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga simbol identitas nasional Kamboja. Keindahan dan kemegahannya menjadikannya destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin menyaksikan puncak pencapaian arsitektur klasik Asia Tenggara.