Jayapura, 11 Juli 2025 – Kabar membanggakan datang dari dunia sepak bola nasional. Yance Mandowen (21 tahun), pemain muda asal Papua, resmi menjadi bagian dari starting eleven klub RC Strasbourg Alsace, yang berlaga di kasta tertinggi Liga Prancis, Ligue 1. Ini adalah pencapaian bersejarah bagi sepak bola Indonesia, khususnya kawasan timur, karena Yance menjadi pemain Indonesia pertama yang tampil reguler di liga elit Eropa sejak generasi Kurniawan Dwi Yulianto di Swiss.
⚽ Perjalanan Panjang dari Sentani ke Strasbourg
Yance, yang mengawali karier dari SBB Sentani Football School, mulai mencuri perhatian saat membela timnas U-19 di Piala Asia 2023. Aksinya yang eksplosif sebagai winger kanan, ditambah kemampuan dribbling dan visi permainan, membuat beberapa pemandu bakat Eropa menaruh perhatian.
Melalui program kerja sama PSSI dan LFP (Liga Prancis) yang dimulai tahun 2024, Yance masuk akademi Strasbourg, dan hanya butuh satu musim untuk naik ke tim utama.
“Saya tidak pernah membayangkan bisa bermain melawan PSG dan Marseille. Ini semua karena doa mama dan kerja keras dari Papua,” ujar Yance dalam wawancara dengan RMC Sport Prancis.
🏃 Statistik Mengesankan
Dalam 6 pertandingan awal musim 2025/2026:
-
Menjadi starter di 5 laga
-
Mencetak 2 gol dan 3 assist
-
Akurasi umpan mencapai 87%
-
Rata-rata sprint tertinggi ke-4 di timnya
Pelatih Strasbourg, Patrick Vieira, bahkan menyebutnya sebagai “Eto’o dari Timur” karena gaya permainannya yang direct, cepat, dan tak takut duel.
🇮🇩 Dampak untuk Sepak Bola Nasional
Kiprah Yance bukan hanya kebanggaan personal, tapi simbol kemajuan sepak bola daerah dan bukti bahwa talenta Papua masih sangat luar biasa. Ketua PSSI Erick Thohir menyatakan:
“Kami akan perluas program scouting dan pengembangan elite dari Papua hingga NTT. Yance adalah bukti bahwa jika diberi panggung dan dukungan, talenta lokal bisa mendunia.”
Akademi Strasbourg bahkan dikabarkan akan membuka satellite academy di Papua pada 2026.
📌 Kesimpulan
Perjalanan Yance Mandowen dari lapangan tanah merah di Sentani hingga stadion megah di Prancis membuktikan bahwa bakat tidak mengenal batas geografis. Dengan kerja keras, dukungan keluarga, dan sistem pembinaan yang benar, Indonesia bisa menghasilkan pemain kelas dunia.
“Saya ingin jadi inspirasi anak-anak di Papua. Bermimpilah besar, karena bola bisa membawa kita ke mana pun,” tutup Yance dalam unggahan Instagram-nya yang viral.